Thursday 16 July 2015

apa yang kau rasakan saat asap hitam mengepul diatas kepalamu ? Panas ? Ingin marah ? Ya aku merasakan itu sekarang. Memecahkan masalah yg sebenarnya susah untuk kuhadapi. Tapi aku menguatkan pada diriku sendiri untuk tetap bertahan dan tersenyum, karena memghadapi masalah akan membuat ku semakin kuat nantinya. Bukan kah keramik pun bigutu ? Semakin lama ia di panaskan semakin kuat pertahanannya akan pecah. Tak ada temapat bersandar itu bukan menjadi sebuah alasan untuk kalah dan mundur, aku bisa menghadapi. Aku baik-baik saja walau tak ada orang yg mau mengerti keadaanku. Karena aku akan menjadi seorang wanita yang tangguh. Bismillah... :)

Thursday 12 February 2015

gadis pengidap insomnia

Gadis pengidap Insomnia Oleh : Fariha Ihda A Jam menunjukan tengah malam lewat. 1.30 WIB. Kulihat keadaan sekeliling, sunyi senyap.hanya ada suara angin semilir malam, korokan jangkrik dan suara dengkuran. Semua orang yang ada di asrama ini sudah terlelap nyenyak. Sial ! aku juga ingin seperti mereka, tidur jam sepuluh malam dan bangun jam 5 pagi, shalat subuh tepat waktu, dan dengan semangat bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Ah,Mungkin itu sangat sulit untuk terjadi ! “hik...hik.” aduh suara itu lagi ! suara tangis anak kecil , sumbernya sih dari samping kamar mandi yang bertepatan di sebrang kamarku. Bulu kudukku berdiri seketika. Suara anak kecil itu selalu setia menemani malam-malam gelapku. Tepat jam 2 semua makhluk-makhluk mengerikan sepertinya sedang berpesta, bersenang-senang saat semua umat manusia sudah tertidur. Mereka tak pernah tahu, masih ada satu gadis cantik lagi yang masih terjaga dari tidurnya, ya, itu aku, Disma Lutfiyah putri sulung dari Pak sunarto. Mereka tak tau suara-suara angker mereka, derap langkah kaki yang tak jelas mereka sangatlah mengganggu, dan itu selalu membuat bulu kudukku berdiri dan menambah kecepatan detak jantungku. ” Hentikan semua ini... aku mohon !” teriakku seraya menutup telinga. Ku tutupi semua tubuhku dari ujung kaki sampai ujung rambut menggunakan selimut kesayanganku. Ku lirik sekali lagi jam bulat yang bertengger di dinding kamarku. Pukul 02.55 WIB. Bagus ! biasanya jam segini, teman asramaku sudah ada yang bangun untuk mendirikan shalat malam. Sepertinya makhluk-makhluk mengerikan itu juga sudah kembali ketempat mereka, mereka sudah tak berani lagi untuk berekeliaran. Aku juga ingin shalat malam sebenarnya, aku juga ingin mendapatkan pahala , bangun dan masih terjaga pada jam 03.00 itu adalah kesempatan langka.dan anehnya rasa kantuk itu baru datang saat jam 03.00 dimana saat itulah momen-momen indah untuk ibadah. Tapi, apalah dayaku, aku harus memenuhi hak tubuhku. Jika tidak, bisa-bisa pagi-pagi saat di sekolah aku akan berubah menjadi mayat hidup, karena tidak tidur sama sekali. Aku adalah gadis satu-satunya yang mengidap penyakit insomnia ini, tak ada satu orang temanpun yang mengidap penyakit yang sama denganku. Aku juga heran, kenapa bisa sampai seperti ini. Setiap malam tidur jam tiga pagi dan bangun jam enam pagi,karena harus menunaikan kewajibaan : salat subuh. Walau pada kenyataanya sangat telat untuk shalat .Namun pada intinya ini sungguh membuatku tersiksa, kekurangan tidur dan menjadi selalu lesu saat siang harinya. Ku rasa ini ada hubunganya dengan suara isakan anak kecil itu, ya sejak tiga tahun lalu, saat pertama kali aku mendengarnya, dan sejak itu pula lah aku jadi susah tidur. Ini juga tak mungkin penyakit turunan kan ? kalaupun memang ada hubunganya dengan itu, tak ada satu sanak keluarga pun yang mengidap penyakit insomnia kelas kakap sepertiku ini. *** Matahari mulai muncul dengan senyumnya yang menghangatkan seluruh makhluk , cahayanya memberikan kehidupan dan semangat di bumi. Kulihat semua orang tersenyum dan termotivasi untuk bersiap-siap sekolah. Berbeda sekali denganku, malas sekali rasanya untuk sekedar membuka mata. AKU BARU TIDUR TIGA JAM !kataku saat melihat jarum jam yang menunjukan angka enam. Shalat subuh telat lagi ! dengan malas ku angakat tubuhku untuk bersiap-siap berangkat ke sekolah. “tidur jam berapa tadi malam dis ?” tanya teman sebangkuku. Rina .mungkin ia melihat paras wajahku yang lesu bin loyo ini. “gak terlalu malam sih, jam tiga kurang lima.” Kataku datar, seraya menaruh tas di atas kursi. “gila jam tiga di bilang gak malem, masih waras gak sih kau ?” tanya rina lagi, sekarang suaranya agak mengeras, seolah tak percaya. Aku hanya tersenyum dingin. Walaupun aku pengidap penyakit insomnia tapi bukan berarti aku gila. Bukan mauku menjadi gadis pengidap insomnia,lantas siapa yang harus di salahkan ? isakan anak itu ? ah, entahlah. walaupun begitu kuakui dunia malam sangatlah indah, ketenangan yang di rasa tak bisa di bandingkan. Bayangkan saja, saat semua tertidur, kita bisa bebas berjalan-jalan merasakan angin malam, kita bisa baca novel tanpa ada orang yang mengganggu. Kamar mandi juga kosong saat malam, jadi kita bebas mandi tanpa harus mengantri dengan anak-anak asrama lainnya. Tapi tak pernah sedikitpun aku berfikir untuk mandi di tengah malam. Ha, itu hanya gagasan konyol ! bel sekolah berbunyi, semua berhamburan memasuki kelas, dari kejauhan terdengar suara decik sepatu pentopel milik guru yang paling killer di seluruh dunia: Pak adam guru olahraga. Pernah aku berdoa agar dia sakit atau kecelakaan, sehingga ia tak bisa masuk untuk mengajar. Tapi nihil, tubuh tegapnya mempunyai kekuatan baja yang tak bisa tertembus oleh kuman dan bakteri apapun, jadi tak pernah satu kali pun ia absent dari mengajar kelas. “pagi, anak-anak.” Sapanya dengan suara tegas, namun tetap saja terdengar seperti halilintar di telingaku. Dengan berat ku benarkan posisi tubuhku yang sempat terlungkup di atas meja. Tidur sebentar sambil menunggu guru datang, tak ada salahnya bukan ? mata guru itu tiba-tiba menatap ke arahku. “Disma lutfiyah, setiap hari mukamu selalu saja begitu, masih muda kok lesu terus. Emangnya kamu pengidap insomnia apa ?! lagaknya kayak orang kurang tidur saja !”katanya, nadanya sangat menyebalkan sekali. Ku lihat kini kumisnya mulai memekar, seperti baru di keluarkan dari oven. Tuhan tolong kutuk guru ini jadi patung ! “memang iya pak,saya pengidap insomnia tadi malam saya tidur jam tiga pagi.” Kataku tak bersemangat. “kalau begitu kau coba untuk baca buku yang lumayan sulit seperti matematika untuk melelahkan matamu, atau mungkin minum susu hangat, atau jalan terakhir kau bisa minum obat tidur untuk segera mendatangkan rasa kantukmu.” Tuben sekali guru ini perhatian .ah, semua itu sudah ku lakukan, setiap malam aku baca buku-buku yang lumayan sulit seperti matematika, filosofi ataupun buku yang memusingkan lainnya, tapi hasilnya ? tetap saja tak bisa tidur. Justru sebaliknya, aku malah terhanyut dalam buku-buku itu. minum susu pun juga sudah sering ku lakukan, dan hasilnya aku seperti orang yang minum kopi bergelas-gelas. Tapi tunggu dulu, aku belum pernah mencoba minum obat tidur. Baiklah, malam ini aku akan mencobanya. Siang kini berganti malam, kembali bertarung, sambil menikmati, seperti malam-malam biasanya. Kini obat tidur itu ada di tanganku, jam baru saja menunjukan pukul sebelas malam. Ku coba minum obat tidur itu, semoga dengan ini insomnia itu bisa hilang, walaupun hanya malam ini saja. Tapi hasilnya, 2 jam sudah berlalu obat itu tak kunjung bereaksi. Ukh apa yang harus kulakukan ? seperti biasanya aku meghabiskan malamku dengan membaca buku, walaupun aku menikmati tapi aku gelisah karena, pasti masalah tidur ini akan berimbas pada tubuhku. Kangker hati. Itu yang paling aku takutkan. jam menunjukan pukul 2. Ini waktu yang sangat menyiksa bagiku. Seperti biasa suara itu, suara anak kecil yang sedang menangis, kembali terdengar. Telingaku terngiang oleh isakan anak misterius itu. semakin lama semakin tak bisa tertahankan. Aku penasaran, aku mau lihat suara apa itu sebenarnya. Baiklah, pemburuan anak kecil misterius di mulai ! Ku ambil jaket yang menggantung di belakang pintu kamarku. Dengan berani aku melangkah keluar. Bukan berani sebenarnya, lebih karena muak ! muak, mendengar tangis anak misterius itu setiap malam. Selama tiga tahun berangsur-angsur. Ku langkahkan kakiku ke kamar mandi yang bersebrangan dengan kamarku. Ya suara itu jelas sekali di situ, aku semakin mendekat,aku penasaran sekali. Jantungku hampir copot karena ketakutan. Tapi suara itu kini sedikit demi sedikit menjauh. Apakah dia lari ? ku kejar dengan segenap tenaga ku, tangisan itu menjauh saat ku dekati, bak sampah besar tetap ku lalui , koridor kamar-kamar pun sudah ku lalui, aku bagaikan mengejar angin, mengejar sesuatu yang tak ada wujudnya. Tapi sungguh suara itu benar-benar nyata. Nafasku memburu karena kecapekan. Tubuhku gerah kepanasan, padahal udara malam sangatlah dingin. Mungkinkah isakan itu hanya halusinasiku ? “hiks...hiks.” suara itu mengeras, dan menjerit tepat di depanku ! ahh... menakutkan sekali ! kakiku gemetar ! tapi suara itu berlari lagi. Ku kejar lagi, tekadku bulat sekarang, aku akan mengejarnya agar ia tak lagi berani menggangguku di setiap malam. Dan sampai pada akhirnya tangis itu terhenti di...”kuburan,” Kataku lirih namun dengan nada terkejut. Itu adalah kuburan di belakang bangunan asrama ku, banyak orang yang sering membicarakan tepat angker itu. Aku tak bisa merasakan tubuhku lagi, keringat dingin mengalir di atas keningku. Aku takut tingkat dewa. Dengan tenaga sisa aku berlari menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu. Ya aku mau shalat, agar bisa sedikit tenang. dengan sedikit terburu-buru aku masuk kamar, ku tunaikan shalat sunnah 2 rakaat. Setelah mengucap salam kanan-kiri masing-masing satu kali, ku berdoa lirih.”Allah aku gak mau punya penyakit insomnia yang sangat menyiksaku, walau ku akui dunia malam yang kau anugrahi itu sangat indah, tapi tetap saja itu sangat menyiksa.” Setelah itu Ku lirik jam yang menunjukan pukul satu , tiba-tiba aku menguap, mataku rasanya berat sekali. Ah, kubiarkan saja tubuhku tertidur di atas sajadah. G

Friday 2 January 2015

Sapaan awal

Hi guys... Di sini iffa seorang siswi yg mungkin cantik Dan imut hihihi.... Tapi Yg pasti aku adalah siswi yg Selalu menggenggam asa dengan hati yang kuat Dan besar untuk ditukar dengan masa depan yg indah penuh warna Dan kesejukan... Salam kenal ya... :)